Prinsip Diit Px PMS


Prinsip Diet dengan Premenstrual Syndrome (PMS)   
Menurut Karyadi (1999), sindrom pramenstruasi lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS, yaitu stres, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu dan makanan olahan memperberat gejala PMS),   kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi,  seng, mangan, asam lemak linoleat, kebiasaan merokok dan minum alkohol serta kurang berolah raga dan aktivitas fisik juga dapat memperberat gejala PMS.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wilson (1998) terhadap 497 wanita premenopouse sehat berusia 18-45 tahun menunjukkan adanya pengaruh suplementasi kalsium terhadap gejala PMS . Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abraham & Lubran (1981) terhadap 26 pasien PMS menunjukkan bahwa kadar magnesium pada sel-sel darah merah penderita lebih rendah. Defisiensi magnesium pada penderita PMS diduga terkait dengan menurunnya asupan atau penyerapan serta meningkatnya ekskresi magnesium melalui ginjal. Penderita sering mengalami ketegangan saraf, disebabkan stres yang diinduksi oleh penurunan magnesium. Stres menstimulasi sekresi mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid meningkatkan ekskresi magnesium melalui ginjal dan glukokortikoid menurunkan penyerapan di usus. Jika kondisi stres ini ditambah dengan kebiasaan makan yang buruk, maka deplesi magnesium dapat terjadi lebih cepat karena ginjal tidak memiliki mekanisme mempertahankan kadar magnesium darah seperti pada kalsium yang dapat diambil dari tulang.